Gurita-gurita  kecil tersebut merupakan  keturunan gurita Karibia, Octopus vulgaris,  yang diakuisisi oleh  Steinhart Aquarium di California Academy of  Sciences, San Francisco,  pada bulan Januari. Segera setelah gurita  dipindahkan ke akuarium, ahli  biologi Richard Ross menulis di Advanced  Aquarist bahwa induk  gurita-gurita kecil itu mengejutkan semua orang  dengan telur-telurnya.  Tiga minggu kemudian, telur –telurnya menetas,  mengubah tangki gurita  menjadi “bola salju” bayi gurita atau paralarva.
  Setiap bayi gurita memiliki panjang 0,04 inci (1 sampai 2 mm). Mereka   diberi makan berupa udang air garam dan zooplankton. Sayangnya, Ross   menulis, paralarva gurita itu sulit untuk tetap hidup di penangkaran,   meskipun banyak yang bertahan hingga 26 hari.
  Kisah ini memiliki akhir menyedihkan bagi sang induk. Ia mogok makan   setelah bertelur, kemudian meninggal setelah ribuan telurnya menetas.   Ross mengatakan kepada LiveScience bahwa sang induk hidup sekitar dua   minggu setelah larva-larvanya muncul.

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar