Akar   adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang   tubuhnya telah merupakan kormus. Di samping itu juga ternyata Akar   memiliki Beberapa Keajaiban yang mungkin belum kita ketahui

  
             
  
 
  
 
4. Memilih 16 Unsur Saja
Mineral-mineral   berada di dalam tanah, sebagaimana dalam tubuh manusia. Jumlah,   kegunaan, dan wujud mineral saat ditemukan di dalam tanah semuanya   berbeda, dan banyak makhluk hidup menggunakan mineral ini. Pada   tumbuhan, misalnya, sejumlah perangkat telah terpasang guna memungkinkan   tumbuhan dengan mudah mengambil unsur-unsur yang diperlukannya dari   dalam tanah. Karena terdapat cara penggunaan yang beraneka terhadap   unsur-unsur ini pada tubuh tumbuhan, semua unsur harus menuju   bagian-bagian tumbuhan yang berlainan setelah diserap dari dalam tanah.   Semua unsur ini mempunyai beragam tugas.
Agar dapat hidup sehat,tumbuhan memerlukan unsur-unsur utama seperti nitrogen,fosfor,kalium,zat kapur,magnesium dan belerang. Tumbuhan dapat mengambil kebanyakan unsur ini secara langsung dari tanah, kecuali nitrogen yang memenuhi hampir 80% ruang atmosfer. Tetapi,nitrogen tidak dapat diperoleh atau "diikat" secara langsung dari atmosfer oleh tumbuhan hijau. Tumbuhan memenuhi kebutuhan nitrogennya dari dalam tanah dengan menyerap zat tertentu yang mengandung unsur nitrogen,yakni berupa zat nitrat yang merupakan hasil olahan bakteri tanah.
  
1. Pengebor Di Alam

| Agar  terus  bertahan hidup, tumbuhan perlu melakukan fotosintesis dengan  bantuan  sinar matahari. Untuk keperluan itu pula, tumbuhan memerlukan  air dan  aneka mineral yang diambilnya dari tanah. Agar mampu melakukan  pekerjaan  ini, tumbuhan memerlukan akar yang mengebor di dalam tanah.  Tugas akar  adalah untuk menyebar dengan sangat cepat di dalam tanah  menyerupai  sebuah jaring, dan menyedot air serta beragam mineral. Kendatipun rancang-bangunnya yang lembut, akar juga memungkinkan tumbuhan seberat berton-ton untuk tetap berdiri tegak dan menancapkan diri ke dalam tanah. Kemampuan akar mencengkeram tanah inilah yang terpenting. Sebab hal ini mencegah longsornya tanah dan terkikisnya lapisan atas tanah yang subur oleh air hujan, serta dampak-dampak lain yang dapat berpengaruh buruk bagi kehidupan manusia. Akar tidak memerlukan peralatan tambahan dari luar untuk semua tugas ini. Akar tidak mempunyai mesin guna membangkitkan daya untuk memulai proses penyedotan air. Tak ada pula perlengkapan apa pun untuk memompa air dan mineral ke batang, yang jaraknya bermeter-meter. Tapi akar dapat menyebar meliputi suatu wilayah luas dan menyedot air. Lalu, bagaimana akar melakukan itu? | 
| 2. ‘Meminum’ sekitar 800 gelas per hari 
 
 | 
| 3. Perangkat Penyeimbang Tekanan 
 
 | 
4. Memilih 16 Unsur Saja
Agar dapat hidup sehat,tumbuhan memerlukan unsur-unsur utama seperti nitrogen,fosfor,kalium,zat kapur,magnesium dan belerang. Tumbuhan dapat mengambil kebanyakan unsur ini secara langsung dari tanah, kecuali nitrogen yang memenuhi hampir 80% ruang atmosfer. Tetapi,nitrogen tidak dapat diperoleh atau "diikat" secara langsung dari atmosfer oleh tumbuhan hijau. Tumbuhan memenuhi kebutuhan nitrogennya dari dalam tanah dengan menyerap zat tertentu yang mengandung unsur nitrogen,yakni berupa zat nitrat yang merupakan hasil olahan bakteri tanah.
Akar yang ditumbuhkan dalam hidroponik.
Unsur-unsur lain juga diperlukan bagi perkembangan tumbuhan yang sehat. Tetapi ini diperlukan dalam jumlah sangat kecil. Kelompok ini meliputi besi, klorin, tembaga, mangan, seng, molibdenum, dan boron.
Selain 13 mineral ini, tumbuhan juga memerlukan 3 unsur yang merupakan bahan utama pembentuk tubuhnya, yakni oksigen, hidrogen, dan karbon. Tumbuhan mendapatkan ketiga unsur tersebut dari zat karbondioksida (yang mengandung unsur karbon dan oksigen, CO2), oksigen, dan air (yang mengandung unsur hidrogen dan oksigen, H2O) yang ada di atmosfer. Semua tumbuhan memerlukan keseluruhan 16 unsur ini.
  
             
  
 
  
 
  
 
  
Kita  bisa  terus mengajukan pertanyaan. Dan jawaban bagi semua pertanyaan di  atas  kurang lebih sama. Kecuali jika seseorang ahli di bidang  tersebut,  pengetahuan terbatas atau tak-memadai yang didapatkan dari  sekolah atau  universitas takkan menjadikan seseorang mampu  melakukannya. Ini  memerlukan lebih dari sekedar keahlian biasa. Untuk  mengetahui taraf  pengetahuan kita tentang mineral, sekarang marilah  kita ambil contoh  dari tubuh manusia.
Keseluruhannya ada tiga kilogram mineral dalam tubuh kita. Sebagian di antaranya sangat penting bagi kesehatan kita, dan semuanya tersedia dalam jumlah sesuai keperluan. Sebagai contoh, jika kita tidak punya zat kapur (kalsium) dalam tubuh kita, maka gigi dan tulang kita akan kehilangan sifat kerasnya. Jika tidak ada zat besi, maka oksigen tidak dapat menjangkau jaringan-jaringan tubuh kita, sebab kita tidak akan mempunyai hemoglobin yang berperan mengikat oksigen. Jika tubuh kita tidak memiliki potasium (kalium) dan sodium (natrium), sel-sel kita akan kehilangan muatan-muatan listriknya dan kita akan cepat mengalami penuaan.
Unsur-unsur lain juga diperlukan bagi perkembangan tumbuhan yang sehat. Tetapi ini diperlukan dalam jumlah sangat kecil. Kelompok ini meliputi besi, klorin, tembaga, mangan, seng, molibdenum, dan boron.
Selain 13 mineral ini, tumbuhan juga memerlukan 3 unsur yang merupakan bahan utama pembentuk tubuhnya, yakni oksigen, hidrogen, dan karbon. Tumbuhan mendapatkan ketiga unsur tersebut dari zat karbondioksida (yang mengandung unsur karbon dan oksigen, CO2), oksigen, dan air (yang mengandung unsur hidrogen dan oksigen, H2O) yang ada di atmosfer. Semua tumbuhan memerlukan keseluruhan 16 unsur ini.
| Apa  yang  akan terjadi bila tumbuhan tidak memiliki kemampuan memilih ion  ini? Apa  yang akan terjadi jika tumbuhan mengambil segala jenis  mineral, tidak  hanya yang mereka butuhkan, atau mengambil terlalu  banyak atau terlalu  sedikit mineral? Tidak ada keraguan bahwa pada  peristiwa tersebut akan  terjadi gangguan membahayakan terhadap  keseimbangan sempurna di bumi. Singkat kata, keseimbangan kehidupan di bumi juga ditentukan oleh kemampuan akar tumuhan dalam memilih ion dan segala zat yang diserapnya dari dalam tanah. Ini mungkin tak terpikirkan oleh kita. Tapi demikianlah adanya, kelangsungan kehidupan bersandar pada banyak penentu yang jumlahnya tak terhitung yang saling terkait, yang semuanya di luar kehendak dan kendali manusia. Allahlah yang mengatur semua ini, Dialah Pencipta Mahasempurna segala sesuatu hingga rinciannya yang terkecil, termasuk akar tumbuhan dengan segala kemampuannya yang mengagumkan. | 
| 5. Memiliki Banyak Peran 
 
 | 
6. Bukan Keahlian Biasa
| Mari  kita  mengkaji dua hal ini dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang  terkait.  Apakah arti sesungguhnya dari “tumbuhan memilih unsur tertentu  yang  dibutuhkan dalam tanah di antara beragam unsur yang ada?”  Pertama, mari  kita cermati istilah “yang dibutuhkan” di atas. Sebuah  sel akar harus  mengetahui semua unsur pada tumbuhan, satu demi satu,  untuk memahami dan  dapat memenuhi kebutuhannya akan unsur-unsur  tersebut. Di antara semua unsur yang diketahuinya itu, sel akar ini harus memastikan unsur mana yang kurang di seluruh bagian tubuh tumbuhan dan menjadikannya sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi. Mari kita ajukan sebuah pertanyaan lain. Bagaimanakah sebuah unsur dikenali? Jika tanah tidak dalam keadaan murni, dengan kata lain jika terdapat unsur-unsur lain yang tercampur di dalamnya, apa yang harus dilakukan untuk membedakan satu unsur dari semua unsur lainnya? | 
| Apakah   mungkin bagi seorang manusia berakal untuk mengenali dan  memberitahukan  masing-masing unsur seperti besi, kalsium, magnesium dan  fosfor jika  semuanya diletakkan di hadapannya dalam keadaan tercampur?  Bagaimanakah  ia dapat membedakannya? Jika telah dilatih secara khusus  untuk melakukan  hal itu, mungkin ia dapat mengenali beberapa di  antaranya. Namun, mustahil baginya menentukan selebihnya. Jadi, bagaimanakah tumbuhan yang tidak memiliki kecerdasan membedakannya? Atau, bagaimana tumbuhan mampu mengetahui sendiri unsur-unsur, dan menemukan yang paling bermanfaat bagi dirinya? Mungkinkah serangkaian peristiwa semacam itu dilakukan dengan baik, setiap saat, tanpa kesalahan sedikit pun, selama jutaan tahun, tanpa suatu kesengajaan? Untuk memikirkan semua pertanyaan ini – yang jawabannya adalah " Mustahil!” – secara lebih terperinci dan mendalam, mari kita teliti kemampuan-memilih seperti apakah yang dimiliki akar, dan apa yang terjadi di saat memilih. | 
| Mari  kita  uji pengetahuan kimia kita mengenai unsur dan mineral yang  mewujud dalam  banyak bentuk di alam. Di manakah unsur dan mineral  ditemukan?  Bagaimanakah zat-zat dikelompokkan ke dalam golongannya  masing-masing?  Perbedaan apa saja yang ada di antara zat-zat tersebut? Percobaan atau pengamatan apakah yang diperlukan untuk mengetahui masing-masing zat itu? Dapatkah hasil tercepat diketahui melalui cara kimiawi atau fisika dalam percobaan-percobaan tersebut? Jika kita melihat sesuatu dari sudut pandang ilmu fisika, dapatkah kita membuat suatu pengelompokan yang sesuai untuk unsur-unsur ini jika diletakkan di atas meja di depan kita? Dapatkah kita membedakan mineral-mineral | 
Keseluruhannya ada tiga kilogram mineral dalam tubuh kita. Sebagian di antaranya sangat penting bagi kesehatan kita, dan semuanya tersedia dalam jumlah sesuai keperluan. Sebagai contoh, jika kita tidak punya zat kapur (kalsium) dalam tubuh kita, maka gigi dan tulang kita akan kehilangan sifat kerasnya. Jika tidak ada zat besi, maka oksigen tidak dapat menjangkau jaringan-jaringan tubuh kita, sebab kita tidak akan mempunyai hemoglobin yang berperan mengikat oksigen. Jika tubuh kita tidak memiliki potasium (kalium) dan sodium (natrium), sel-sel kita akan kehilangan muatan-muatan listriknya dan kita akan cepat mengalami penuaan.
7. Tumbuhan Di Ruang Angkasa
| Tatkalah   mendengar akar tumbuhan, banyak hal yang dapat kita tanyakan. Tentang   bentuk hingga tugasnya, dari cara tumbuh hingga zat-zat penyusunnya.   Selain perannya sebagai pengokoh tegaknya tumbuhan di atas permukaan   bumi, penyerap air dan mineral dari dalam tanah untuk dialirkan ke   seluruh bagian tumbuhan di atasnya, akar sejumlah tumbuhan berfungsi   pula sebagai penyimpan cadangan makanan dan alat perkembangbiakan.   Wortel misalnya, termasuk akar berbentuk umbi berwarna oranye yang sudah   sangat dikenal orang sedunia. Kandungan gula, vitamin, mineral serta   aneka zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia   menjadikannya salah satu tumbuhan umbi yang paling banyak dimakan orang   sejagat. Meskipun begitu, berapa gelintirkah orang yang pernah bertanya, mengapa umbi wortel tumbuh tegak lurus ke dalam tanah, tidak ke samping atau ke atas? Karena berfungsi pula sebagai akar, wortel, dan juga akar tumbuhan lain, harus tumbuh menghujam ke dalam tanah agar dapat mencapai sumber air dan mineral yang diperlukan tumbuhan untuk hidup. Namun, pernahkah Anda bertanya, bagaimana tumbuhan bisa mengetahui bahwa akarnya harus tumbuh mengarah ke bawah? Mengapa akar tumbuhan selalu tumbuh tegak lurus ke arah bawah sedang batang dan cabangnya ke arah atas? Mengapa tidak sebaliknya yang terjadi? Jawaban atas pertanyaan di atas sudah pernah dicoba dijelaskan sejak lebih dari 100 tahun lalu. Namun hingga kini, penjelasan rinci tentang hal ini masih belum diketahui. | 
| Ada rangsangan, ada tanggapan Gerakan sadar yang kita lakukan biasanya merupakan tanggapan atas rangsangan tertentu. Misalnya, kita merasa lapar. Rasa lapar ini lalu mendorong kita melakukan tanggapan dengan cara mengambil makanan dan memakannya hingga rasa lapar sirna. Demikian halnya akar, sejak perkecambahan dimulai, akar pada akhirnya tumbuh mengarah ke bawah, dan menembus tanah. Tanggapan oleh tumbuhan berupa pertumbuhan yang terarah akibat rangsangan dari luar ini disebut sebagai tropisme. Bergantung jenis rangsangannya, tropisme ini bisa dinamakan fototropisme jika rangsangannya adalah sinar matahari, misalnya pertumbuhan batang dan daun tumbuhan ke arah sinar matahari. Sulur tumbuhan merambat seperti tanaman buah markisa atau pare (pariah) yang melilit pagar merupakan bentuk tigmatropisme, yakni pertumbuhan akibat rangsangan berupa sentuhan. Pertumbuhan akar ke arah bawah ternyata dirangsang oleh adanya gaya tarik bumi (gravitasi), dan diistilahkan dengan gravitropisme. | 
sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10794678
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar